Phenolic Resin dan Epoxy Resin, apa bedanya?
Pada umumnya, phenolic resin lebih banyak digunakan ketimbang epoxy resin untuk top table meja laboratorium. Mungkin banyak yang mengira kalau phenolic resin secara fungsional tidak berbeda jauh dengan epoxy resin.
Mari kita bahas satu persatu. Phenolic resin merupakan hasil polikondensasi antara phenol (P) dengan formaldehyde (F). Phenolic resin tahan panas terus menerus hingga 350F. Phenolic resin tidak berpori, sehingga anda tidak perlu khawatir dengan bahan kimia yang mengendap di top table anda. Dari segi durabilitas, phenolic resin cukup kokoh menahan instrumen-instrumen lab yang cenderung besar dan berat.
Bagaimana dengan Epoxy Resin? Epoxy Resin merupakan resin polimer termoseting dimana molekul resin mengandung satu atau lebih gugus epoksida. Epoxy resin selalu lebih unggul daripada phenolic resin walaupun secara fungsi sama. Dari segi tahan panas, tahan kimia, dan durabilitasnya Epoxy resin lebih unggul dibanding phenolic resin sehingga dari segi harga pun menjadi lebih unggul. Hal ini disebabkan juga karena proses pembuatan epoxy resin lebih sulit ketimbang phenolic resin. Epoxy resin juga memiliki visual yang amat baik karena hampir selalu terlihat seperti baru walaupun sudah dipakai lama.
Resintop.net
sources: Jurnal.ugm.ac.id
Tsabita Adlila
Sales Engineer
PT Lab Technologi Indonesia
Telp/Fax. 021 8731 8685
Email. Info@labtech-indonesia.com