Stainless steel memiliki macam-macam jenis bedasarkan sifat kimianya, antara lain:
1. Austenitik
Merupakan baja stainless yang paling sering digunakan. Ini adalah baja yang mengandung campuran 18% kromium dan 8% nikel. Stainless steel jenis ini sangat mampu menahan korosi, dan mudah di bentuk menjadi lembaran tipis. Austenitik ini sangat tahan asam, dan mampu bertahan di suhu rendah dan tinggi. Sering digunakan sebagai peralatan kimia, wastafel, dan peralatan makan.
Contoh-contoh tipe Stainless Steel Austenitik:
- Tipe 303, 303Se dimanfaatkan untuk mur, baut, bushing, dan peralatan komponen listrik.
- Tipe 304, 304L, 304H biasanya dipakai untuk peralatan pengolah makanan dan tempat penyimpanan.
- Tipe 310, 310S, 310H biasanya dimanfaatkan sebagai peralatan memasak karena tahan panas, seperti tungku dsb.
- Tipe 316, 316L, 316H digunakan untuk peralatan pengolahan makanan, peralatan lab, penghantar panas dsb.
2. Martensitik
Jenis baja Martensitik memiliki kandungan karbon lebih tinggi dari baja stainless steel lain (antara 0.1 dan 1.2%), kromium 18% dan bahan tambahan lain. Tetap tahan korosi, tetapi dapat diolah menjadi lebih kuat daripada Baja Stainless Austenitik.
Contoh-contoh tipe Stainelss Steel Martensitik:
- Tipe 410 umumnya digunakan untuk sekrup, baut, bushing, dan katup pompa.
- Tipe 416 digunakan untuk pompa katup, baut, dan gear.
- Tipe 420 digunakan untuk, pisau bedah dan alat kelengkapan lainnya.
3. Feritik
Baja feritik memiliki tingkat karbon 10,5%, dan 27% kromium. Dapat ditarik magnet, tidak seperti baja stainless lain. Ketahanan korosinya sangat tinggi, sering digunakan untuk sistem pembuangan. Namun setelah terkena panas tinggi, bisa terjadi sensitisasi di titik itu sehingga lapisan pelindung tidak terbentuk kembali, dan memungkinkan karat muncul.
Stainless steel ini lebih kuat secara fisik untuk digunakan sebagai material konstruksi.
Contoh-contoh tipe Stainless Steel Feritik:
- Tipe CR12 digunakan untuk transportasi peralatan dan pengolahan pertambangan dan mineral.
- Tipe 430 biasa digunakan untuk lapisan mesin pencuci piring, panel cabinet kulkas, cincin kompor.
Contoh-contoh stainless steel lainnya:
Duplex Stainless Steel
Duplex Stainless Steel dibuat dengan mencampur baja austenitik dan feritik. Apabila 2 jenis baja ini digabungkan dalam taraf tertentu, menghasilkan baja dengan kromium lebih tinggi, dan nikel yang lebih rendah. Oleh karena itu, mampu menghasilkan baja yang lebih resistan korosi, dapat ditarik oleh magnet, dan mudah di bentuk/dipotong menggunakan alat las.
Preciptitation Hardening Steel
Stainless steel jenis ini, adalah jenis baja yang kuat dan keras akibat pembentukan suatu endapan dalam struktur mikro logam. Salah satu keuntungannya, mudah dibentuk setelah dipanaskan dengan suhu cukup tinggi. Lebih kuat dari baja austenitic, sama – sama tahan korosi dan lebih tangguh.
Sumber: www.sppusa.com
Repo-nkm.batan.go.id
Tsabita Adlila
Sales Engineer
PT Lab Technologi Indonesia
Telp/Fax. 021 8731 8685
Email. Info@labtech-indonesia.com